Lembutnya bibirmu masih bisa kurasakan hingga saat ini.
Mengalir lambat melalui nadi menuju ingatan yang tak mungkin bisa kulupakan.
Sayangku...
Tetaplah disisiku tuk temani keluh kesahku,
menjalani hari hari yang penuh batu tajam menusuk mental
dan jagalah aku jika aku hilang arah.
Patahkan kakiku jika aku pergi tinggalkanmu.
Ambil mataku jika aku melihat yang lain.
Remukkan tanganku jika aku membelai yang lain.
Potong lidahku jikala aku merayu yang lain.
Sungguh hati ini hanya milikmu seorang kasihku...
Tiada hal terindah selain menatap wajahmu,
melihat pelangi dimatamu, yang membuatku kagum terpaku tanpa sepatah katapun.
Hanya senyum kecil yang bisa kulemparkan padamu,
mensyukuri apa yang diberikan oleh-Nya kepadaku.
Tak hentinya kumengucap syukur kepada-Nya.
Terima kasih Tuhan...
Engkau telah mempertemukan kami,
dan dengan rahmat-Mu jadikanlah kami sepasang suami istri yang hanya dipisahkan oleh maut..